Sejarah Peminatan : Masa Berburu Dan Meramu Tingkat Lanjut


Kehidupan Berburu dan meramu tingkat lanjut merupakan perkembangan kehidupan lebih lanjuut dari berburu dan meramu tingkat awal. Pada masa ini kehidupan manusia pra aksara sudah lebih maju. Manusia pada masa ini mulai menemukan kebudayaan-kebudayaan baru.

Ciri-ciri kehidupan mesyarakatnya setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masa sebelumnya terutama dalam hal manusia pendukung, tehnik pembuatan alat, tempat tinggal, ataupun kesenian dan kepercayaan.

Ciri-ciri masyarakat berburu dapat diutarakan dibawah.

Pada masa berburu meramu tingkat lanjut masyarakat pra-aksara memasuki masa holosen. Dimana manusia pendukungnya adalah ras mongoloid dan austromelanosoid, dengan ciri-ciri antara lain, tubuh kecil, muka lebardan datar, tengkorak bundar, hidung besar ( mongoloid) dan tubuh agak besar, tengkorak kecil,,muka sedang, hidung lebar, bagian rahang ke depan, dan alat pengunyahnya kuat (austro). Kedua ras tersebut di wilayah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Kehidupan ekonomi pada masa berburu tingkat lanjut sudah mengalami perkembangan, meskipun kebutuhannya masih bergantung pada alam. Berikut beberapa ciri kehidupan ekonomi pada masa ini :

a. Cara memperoleh makanan masih bersifat food gathering.
b. Kehidupan berburu dan meramu seiring dengan kemajuan dalam pembuatan alat berburu.
c. Selain berburu hewan di dekat mereka, mereka juga makan hewan laut (misalnya kerang yang kulitnya menjadi kjokkenmoddinger)
d. Mulai melakukan kegiatan bercocok tanam sederhana dengan berpindah-pindah sesuai kesuburan tanah.
e. Pada masa ini belum mengenal perdagangan barter karena makanan yang mereka peroleh hanya sekedar untuk mempertahankan hidup saja.

Kehidupan sosial manusia purba pada masa ini dapat diuraikan sebagai berikut :

v Manusia pada masa ini sudah mulai hidup secara semi-sedenter dengan tinggal (menetap) di gua-gua alam.
v Pembagian tugas antara pria dan wanita sudah berkembang.
v Mulai muncul gua-gua alam yang disebut Abris Sous Roche yang merupakan tempat tinggal sementara.

Abris Sous Roche
Hasil kebudayaan masyarakat pada masa ini sudah menghasilkan berbagai budaya, meskipun belum berkembang pesat. Beberapa contoh kebudayaan yang digunakan dari batu yaitu chopper (kapak perimbas), pebble (kapak sumatra), chopping tool (kapak penetak), anak panah dari tulang (Bone Culture). Selain itu ditemukan beberapa lukisan-lukisan diantaranya :

a. Lukisan pada kapak berupa garis sejajar dan lukisan mata.
b. Lukisan pada dinding gua dengan menggunakan cat merah, putih, dan hitam.
c. Lukisan cap tangan dengan warna merah, sebagai pelindung kekuatan dan penolak roh jahat.

Lukisan Manusia Gua
Adanya kepercayaan masyarakat pada masa ini dapat terlihat dalam upacara-upacara penguburan. Bukti-buktinya ditemukan di Gua Lawa, Sampung, Gua Sodong, dan Bukit Kerang di Sumatera Utara. Selain peralatan dari batu, tulang dan tanduk, pada masa ini dibuat peralatan dari bambu yang diolah menjadi peralatan sehari-hari seperti sudip, keranjang, bahan-bahan anyaman dan peralatan lainya.

Peralatan dari Batu dan Tulang
Oleh :

1. Abraham Gamma P (01)
2. Azzahra N N (07)
3. Bima Aji K (08)
4. Chandraka Rahsa K (10)
5. Hanijaya Intan P (15)
6. Zulifa Khoirul U (31)

0 comments: